Ahlan Wasahlan wa Marhaban Biziyaaratikum.. Selamat Membaca dan Menikmati Sajian dari kami.. :)..
Penasihat : Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam | Pemimpin Umum : Joko Waluyo, S.Pd.I | Pemimpin Redaksi :Devi Muharrom Sholahuddin, Lc. | Wakil Pemimpin Redaksi : Muhammad Sendi Sayyina, S.Pd.I | Dewan Redaksi : Ali Nurdin, M.S.I, Asep Deni Fitriansyah, M.Phil., Asep Ali Rosyadi, S.Ag., Asep Roni Hermansyah, S.Pd.I, Ajat Syarif Hidayatullah, S.Pd.I Al-Hafidz | Distributor : Munir Hermansyah, S.Pd.I, Egi Mulyana, S.Pd.I, Acep Mutawakkil | Dapur Redaksi : Gedung Perpustakaan Pondok Pesantren Darussalam Sindang Sari Kersamanah Garut Indonesia 087758202070 | Risalah Ilmiah FIGUR Darussalam diterbitkan oleh Forum Ilmiah Guru (FIGUR) Pondok Pesantren Darussalam, terbit seminggu sekali, Redaksi menerima tulisan dari berbagai kalangan dan berhak untuk mengeditnya tanpa merubah maksud dan isi tulisan | Kritik dan saran silahkan hubungi redaksi via surat, telepon atau email (figur-darussalam@yahoo.com)

Kamis, 31 Maret 2011

BAHAYA FAHAM LIBERAL BAGI PEMUDA ISLAM

No. 21-A

BAHAYA FAHAM LIBERAL BAGI PEMUDA ISLAM
Erfan Shofari Sholahuddin, S.H.I.

Islam adalah agama terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT kepada ummat manusia, begitupula Islam merupakan penyempurna Agama-agama sebelumnya, Nabi Muhammad sebagai penutup para Nabi adalah orang yang Allah SWT tugaskan untuk membawa risalah Islam. Islam telah menunjukan kebenaran yang nyata dan itu terlihat dan terekam dengan jelas sepanjang perjalanan Islam, kendati demikian kadang kebenaran gak selamanya dapat diterima oleh semua orang, namun ada pula yang mengingkarimnya.

Tantangan mendasar yanng dihadapi ummat Islam dari serangan Liberal saat ini adalah bukan hanya berkecimpung di bidang pemikiran, ekonomi, politik, akan tetapi sosial dan budaya, maka dampak yang ditimbulkan adalah hancurnya akhlak para pemuda generasi Islam.
Ummat Islam saat ini menghadapi persoalan yang sangat kompleks, terutama generasi muda yang terinfeksi paham Liberal. Paham ini menempatkan kebebasan individu sebagai acuan sistem nilai yang tertinggi. Paham yang diperkenalkan oleh Marcus Aurelius (121-180 M) ini menemukan momentum kebangkitan di jaman Renaissance. Menurut paham ini, negara tidak boleh campur tangan dalam berbagai bidang. Seperti kesusasteraan, kesenian, pemikiran, , pergaulan, dan dalam bidang-bidang lainya. Paham ini dengan begitu gencarnya disebarkan melalui berbagai media. Mulai dari internet, koran, televisi dan berbagai media lainya. Kondisi ini merubah fungsi media menjadi tele poison (racun yang ditembakkan dari jarak jauh). Sebagai orang Islam, kita perlu mewaspadai faham Liberalisme. Mengapa ?
Karena para penganut paham kebebasan ini dalam berfikir lebih mendahulukan akalnya dari pada wahyu Allah dan sunnah Rasul-Nya. Mereka menolak adanya kebenaran mutlak dalam agama yang berasal dari Allah Mereka menganggap peraturan peraturan agama dan negara sebagai pengekangan terhadap hak azasi manusia. Kemudian mereka bebas berpacaran dengan dalih penjajahan. Berhubungan badan untuk membuktikan tulusnya cinta. Bersikap permisif terhadap hubungan seks di luar nikah disebabkan karena maraknya pornografi dan pornoaksi. Akibatnya banyak gadis-gadis yang hamil di luar nikah, banyak bayi-bayi yang mati ditemukan di tong sampah maupun selokan-selokan. Naudzubillahi min dzaalik.

Allah mengancam para pemuda dan pemudi yang berbuat zina dengan hukuman dera sebanyak 100 kali. Bagi pezina muhshon (orang yang sudah pernah menikah) dengan hukuman rajam (QS An-Nuur : 2). Allah SWT. Berfirman: ”Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Israa’ : 32)

Salah satu diantara tanda-tanda akan datangnya hari kiamat adalah terjadinya perzinaan terang terangan. Rosulullah SAW. Bersabda: ”Diantara tanda-tanda datangnya kiamat ialah terangkatnya ilmu, munculnya kejahilan,maraknya peminum khomr, dan perzinaan dilakukan secara terang-terangan.” (HR.Bukhari )

Kini paham Liberal sudah memicu generasi muda muslim terjerat minuman keras. Merasa dirinya lebih macho, lebih jantan dan lebih berani dengan bermabuk-mabukan. Akibatnya banyak diantara mereka yang tidak mampu mengendalikan diri. Dampaknya banyak yang mati karena kecelakaan. Mati karena over dosis. Banyak keluarga muda yang berantakan karena suaminya mengkonsumsi minuman keras. Dampaknya membuat peminumnya mudah tersinggung, mudah marah, bersikap agresif, dan tidak mampu mengontrol dirinya sendiri. Kondisi ini menjadi pemicu munculnya ering ribut-ribut dengan orang di sekitarnya maupun dalam keluarganya sendiri.

Yusuf Al-Qaradhawi mengatakan, Allah memuliakan manusia dengan akal. Sedang minuman keras berbahaya bagi tubuh, akal dan moral. Orang yang mabok menjadi amoral, tidak sadar dan tidak mengenal kewajibanya kepada Allah, diri sendiri dan orang lain. Secara social, masyarakat dirugikan oleh gangguan orang-orang yang mabok. Banyak terjadi konflik horizontal yang dipicu oleh pertengkaran orang yang sedang mabuk. Ancaman kehancuran bangsa karena miras belum bisa diatasi, masih ditambah lagi dengan ancaman yang lebih besar bahayanya yakni narkoba (narkotika dan obat-obat terlarang). Dalam sepuluh tahun terakhir ini jaringan pengedar ganja, pil koplo, ineks, putaw, heroin, dan sabu-sabu telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air.

Kita masih ingat pernah ditemukan sebuah pabrik sabu-sabu yang terbesar nomor tiga di dunia tepatnya di daerah Tangerang. Polisi berhasil menyita berton-ton bahan dan produk jadi yang akan dipergunakan untuk meracuni dan menghancurkan generasi muda kita. Beberapa orang berhasil tertangkap basah di lokasi itu, termasuk diantaranya beberapa warga negara asing. Kenyataan ini membuktikan bahwa Indonesia telah dijadikan sebagai pasar narkoba oleh para mafia narkoba Internasional.

Inilah salah satu program yang dilakukan orang-orang Liberal terhadap kalangan muda ummat Islam, oleh karena itu mari kita selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya Liberalisme yang bisa menghancurkan moral bangsa ini dengan meningkatkan pendalaman serta pengamalan agama Islam dalam kehidupan sehari hari.

Referensi :

Hamid Fahmi Zarkasyi, Liberalisme Pemikiran Islam ( Gerakan bersama misionaris Orientalis dan Kolonialis), Ponorogo : CIOS-ISID Gontor, 2009.
Adian Husaini, M.A dan Nuaim Hidayat, Islam Liberal, Sejarah, Konsepsi, Penyimpangan dan jawabannya. Gema Insani, Jakarta 2002
Adian Husaini, Virus Liberalisme di Perguruan Tinggi, Gema Insani, Jakarta 2009
http//kaferemaja wordpress.com.

0 komentar:

Posting Komentar